‘Seseorang yang mendengarkan adzan, hendaklah berkata sebagaimana yang
dikatakan oleh muadzin, kecuali dalam kalimat:’
(i) Hayya 'alasshalaah ‘Mari kita sholat, atau Hayya 'alal falaah Mari menuju kemenangan’
(i) Hayya 'alasshalaah ‘Mari kita sholat, atau Hayya 'alal falaah Mari menuju kemenangan’
Maka padanya berkata:
(ii) Laa haula wa laa quwwata illa billaah ‘Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.’ (HR. Bukhari 1/152 dan Muslim 1/288)
(ii) Laa haula wa laa quwwata illa billaah ‘Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.’ (HR. Bukhari 1/152 dan Muslim 1/288)
‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagiNya dan sesungguhnya Muhammad adalah utusanNya. Aku rela Allah sebagai
Tuhanku, Muhammad sebagai rasulKu, dan Islam sebagai agamaku.’ (Segera
dibaca ketika muadzin membaca syahadat) (HR. Muslim 1/290. Instruksi
“segera dibaca” diriwayatkan oleh Ibn Khuzaymah 1/220)
‘ Seorang Muslim harus membaca shalawat kepada Nabi saw. sesudah menjawab
adzan.’ (HR. Muslim 1/288)
‘Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan.
Berilah al-wasilah (derajat di surga yang tidak akan diberikan selain kepada
Nabi saw.) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa
menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji.’ (HR. Bukhari 1/152)
Berdoa untuk diri sendiri antara adzan dan
iqamah, sebab doa pada saat itu dikabulkan. (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menggunakan komentar spam dan berkomentarlah yang sopan